Disini aja.com -
Oleh: Agatha Yunita
Suatu
hari, hiduplah seekor elang yang menyimpan telur-telurnya di atas pohon
tinggi. Di dalam sarangnya, keempat telur sama-sama menunggu untuk
menetas dan menikmati hidup.
Tak
disangka, sebuah gempa bumi datang dan menjatuhkan sebutir telur ke
bawah. Beruntunglah telur tersebut tidak pecah dan jatuh di semak-semak
dekat dengan peternakan ayam. Seekor induk ayam melihat telur tersebut
kemudian membawanya pulang.
Merasa
iba, tanpa berpikir panjang ia mengeraminya. Merawat dan memberikannya
kehangatan, dan berharap ia bisa menetas dengan selamat.
Si
telurpun akhirnya menetas. Dan keluarlah seekor anak elang yang cantik.
Namun karena tak menyadari bahwa dirinya adalah seekor elang, ia
menganggap dirinya sebagai ayam. Sama seperti ibu yang telah
menetaskannya, dan teman-teman ayam yang tinggal bersamanya.
Lambat
laun elang itupun beranjak dewasa. Ia seringkali termenung dan melihat
ke angkasa. Langit begitu luas dan biru. Di sana terdapat burung yang
lalu lalang menguasai angkasa, bebas dan seperti tak punya beban. Ia iri
dan cemburu, kemudian berkata pada ibunya. "Ibu, apakah suatu hari
nanti aku bisa terbang bebas seperti mereka?" Ibu dan teman-temannya
hanya menertawakannya. Salah seekor di antaranya malah berkata, "hei,
sadarlah! Kau ini seekor ayam, mana mungkin kau bisa terbang?"
Perkataan
itu terus terngiang di telinga dan tertancap di benak si elang muda.
"Iya juga ya, aku kan ayam, bagaimana bisa aku terbang seperti mereka."
Demikianlah hingga akhir hayatnya si elang hidup sebagai seekor ayam. Tak pernah mau mencoba mengepakkan sayap dan terbang.
Iya,
benar. Si elang hidup seperti halnya ketika Anda punya impian dan
akhirnya mengubur kembali impian tersebut, hanya karena tak ada yang
memberi dukungan. Hanya karena orang di sekitar atau keluarga Anda
meremehkan dan tak punya mimpi yang sama. Anda tak akan pernah bisa
menggapai impian jika Anda tak percaya Anda bisa.
You are what you think!